Wednesday, May 11, 2016

SAP Mencuci Tangan



SATUAN ACARA PENYULUHAN
(SAP)
Topik               : Cara Mencuci Tangan Yang Benar dan Sehat
Sasaran            : Murid Kelas 3 SDN 07 Singkawang Barat
Jumlah             :
24 Siswa
Hari/tanggal
    : Jumat, 16 Desember 2011
Waktu
            : 08.00 – 09.00 WIB

A.    Tujuan Instruksional Umum
Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan, adik-adik SD Negeri 07 Singkawang Barat mampu mengerti, memahami dan dapat mempraktekan tentang cara mencuci tangan yang benar dan sehat.

B.     Tujuan Instruksional Khusus
Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran selama 20 menit tentang cara mencuci tangan yang benar dan sehat, adik-adik SD Negeri 07 Singkawang Barat dapat:
1. Menjelaskan pengertian mencuci tangan
2. Menyebutkan tujuan mencuci tangan
3. Menjelaskan kapan waktu mencuci tangan
4. Menyebutkan alat-alat yang diperlukan dalam mencuci tangan
5. Mendemonstrasikan cara mencuci tangan yang benar dan sehat

C.    Materi Pembelajaran
1. Pengertian mencuci tangan yang benar dan sehat
2. Tujuan mencuci tangan
3. Waktu untuk mencuci tangan
4. Alat-alat yang diperlukan dalam mencuci tangan yang benar dan bersih
5. Prosedur tindakan mencuci tangan yang benar dan bersih


D.    Metode Penyuluhan
1. Ceramah
2. Tanya Jawab
3. Demonstrasi
E.     Media
1. Laptop dan proyekter
2. Alat-alat yang diperlukan (sabun cair ataupun padat, air mengalir, lap
tangan)
3. Gambar

F.     Kegiatan Penyuluhan
No
Waktu
Uraian Kegiatan
Kegiatan Penyuluhan
Kegiatan Murid
1

2
3
4


5
5 menit

20 menit
10 menit
20 menit


5 menit
Pendahuluan

Penjelasan Materi
Evaluasi
Demonstrasi


Penutup
Memperkenalkan diri dan menjelaskan tujuan
Menjelaskan materi
Tanya jawab
Mendemontrasikan cara  Cuci tangan yang baik dan benar
Menyimpulkan
Mendengarkan dan memperhatikan
Mendengarkan
·    Bertanya
·   Mempraktekkan cara mencuci tangan yang baik dan benar
Memperhatikan


G.    Metode Evaluasi
1.      Evaluasi Struktur
Waktu untuk mulai acara, persiapan alat, persiapan media, kelengkapan jumlah mahasiswa, kelengkapan alat yang akan digunakan.
2.      Evaluasi Proses
Bagaimana berlangsungnya proses penyuluhan, ada hambatan atau tidak ada hambatan, keaktifan murid saat proses penyuluhan, tanya jawab bisa hidup atau tidak
3.      Evaluasi Hasil
a) Dengan memberikan pertanyaan secara lisan
    1). Jelaskan pengertian mencuci tangan
    2). Jelaskan tujuan mencuci tangan
    3). Jelaskan kapan waktu untuk mencuci tangan
b) Salah satu murid maju untuk mempraktekkan mencuci tangan yang benar dan sehat



MATERI
MENCUCI TANGAN YANG BENAR DAN SEHAT

A.    Pengertian
Mencuci tangan adalah menggosok tangan dengan air dan sabun secara bersama-sama pada seluruh bagian permukaan kulit tangan dengan kuat dan ringkas kemudian dibilas dibawah aliran air.

B.     Tujuan Mencuci Tangan
Mencuci tangan merupakan satu tehnik yang paling mendasar untuk menghindari masuknya kuman kedalam tubuh.
Dimana tindakan ini dilakukan dengan tujuan:
1. Supaya tangan bersih
2. Membebaskan tangan dari kuman dan mikroorganisme
3. Menghindari masuknya kuman kedalam tubuh

C.    Bagi setiap orang, mencuci tangan adalah satu tindakan yang takkan lepas kapanpun. Karena merupakan proteksi diri terhadap lingkungan luar. Nah sebenarnya kapan waktu yang tepat untuk melakukan cuci tangan?
1.      Sebelum dan sesudah makan
Untuk menghindari masuknya kuman kedalam tubuh saat kita makan
2.      Setelah buang air besar
Besar kemungkinan tinja masih tertempel di tangan, sehingga diharuskan untuk mencuci tangan
3.      Setelah bermain
Kebiasaan anak kecil adalah bermain ditempat yang kotor.Seperti tanah. Dimana kita tahu bahwa banyak sekali kuman didalam tanah, jadi selesai bermain harus mencuci tangan supaya kuman dari tanah hilang dan tidak menempel ditangan.
4.      Sebelum dan sesudah melakukan tindakan
Bagi adik-adik mencuci tangan ini juga bisa dilakukan sebelum dan sesudah belajar, sebelum dan sesudah bangun tidur dan sesudah melakukan kegiatan yang lain
.
D.    Langkah-langkah dalam mencuci tangan
Langkah-langkah dalam melakukan cuci tangan yang benar dan sehat adalah
1.      Gulung lengan baju sampai atas pergelangan tangan ,lepaskan cincin, jam tangan dan perhiasan tangan lain
2.       Basahi tangan sampai sepertiga lengan dibawah air mengalir
3.      Ambil sabun cair kira-kira 5 ml,ratakan pada tangan yang telah dibasahi
4.      Gosok bagian telapak tangan dengan telapak tangan satunya
5.      Masukan jari-jari tangan kanan ke sela-sela jari-jari tangan kiri
6.      Pindahkan telapak tangan kanan ke punggung tangan kiri gosokan, tanpa saling melepaskan lalu masukan jari-jari tangan kanan ke sela-sela tangan kiri. Lakukan pada tangan yang sama.
7.      Lakukan penggosokan kuku-kuku
8.      Bersihkan jempol tangan kanan dengan menggegamnya dengan tangan kiri lalu diputar-putar, lakukan pada tangan yang satunya.
9.       Kadang perlu menggosok garis telapak tangan
10.  Bersihkan dengan air mengalir lalu keringkan.

















                                                               






Evaluasi Kegiatan

1.      Evaluasi Struktur
      Acara penyuluhan di mulai pukul 08.00 WIB. Diikuti sebanyak 24 orang siswa dari kelas 3 SDN 07 Singkawang Barat. Persiapan alat untuk praktek (sabun, handuk, ember, & ember berkeran yang berisi air bersih) & penyampaian materi (laptop, LCD, layar, microphone, sound) telah panitia siapkan dengan lengkap bekerjasama dengan pihak sekolah. Kemudian dalam penyampaian materi panitia telah mempersiapkan media berupa slide Powerpoint, lagu, & video tentang mencuci tangan.

2.      Evaluasi Proses
      proses penyuluhan berlangsung cukup lancar, tidak ada hambatan yang terlalu besar karena murid-murid cukup antusias mengikuti acara penyuluhan. Ketika proses tanya jawab, murid-murid dapat menjawab pertanyaan dengan baik dari pemateri.

Evaluasi Hasil
- Murid-murid dapat menjawab pertanyaan secara lisan yang telah diberikan, berupa:
    1). Jelaskan pengertian mencuci tangan
    2). Jelaskan tujuan mencuci tangan
    3). Jelaskan kapan waktu untuk mencuci tangan
- Salah satu murid maju untuk mempraktekkan mencuci tangan yang baik & benar

Contoh Soal Uji Kompetensi Keperawatan



CONTOH SOAL

1.    Tn. A di bawa ke IGD oleh Polisi karena kecelakaan dalam keadaan sadar. Tekanan darah pada saat datang k IGD 100/80 mmHg, Nadi 90 kali/menit dan RR 20 kali permenit. Pasien merintih dan mengatakan sakit pada kaki sebelah kiri. Saat di cek terdapat fraktur tebuka dengan perdarahan pada paha sebelah kiri. Apa tindakan yang pertama kali dilakukan perawat untuk menghentikan perdarahan yang terjadi pada Tn. A ?
a.       Menekan bagian tulang yang tampak dari luar.
b.      Menekan bagian luka tetapi tidak menekan daerah tulang yang tampak.
c.       Mengembalikan posisi tulang ke posisi semula
d.      Melakukan hecting pada daerah luka
e.       Mengikat kencang dengan torniquet di atas daerah luka untuk menghentikan perdarahan.

2.    Ny. C datang ke rumah sakit dalam keadaan sadar, mengatakan kepala nya sangat pusing, nyeri dada sebelah  kiri dan mual. Tidak terdapat luka dan jejas pada tubuh pasien. Hasil pemeriksaan vital signs TD : 190/100 mmHg, Nadi 65 kali per menit, RR 24 kali permenit. Apa tindakan yang pertamakali dilakukan perawat ?
a.       Memasang IV line 2 jalur
b.      Memberikan ventilasi menggunakan BVM
c.       Memberikan posisi semifowler
d.      Memberikan O2 4 L melalui nasal kanul
e.       Memiringkan pasien untuk mencegah aspirasi

3.    Ny. H berusia 28 tahun di rawat di RS dengan diagnosa medis diare. Pasien mengatakan ia BAB > 10 kali sehari dan tidak nafsu makan. Pasien terlihat pucat, mukosa mulut kering. Hasil pemeriksaan vital signs TD 120/70 mmHg, Suhu 39,4o C, Nadi 76 kali permenit dan RR 22 kali permenit. Apakah diagnosa keperawatan utama pada pasien tersebut ?
a.       Kekurangan volume cairan
b.      Hipertermi
c.       gangguan pola nutrisi
d.      gangguan eliminasi
e.       kerusakan integritas kulit

4.    Seorang laki-laki tiba-tiba jatuh di depan ruang informasi Rumah Sakit. Laki-laki tersebut berusia sekitar 56 tahun. Saat di bawa ke IGD, pasien mengalami penurunan kesadaran, tidak merespon saat di panggil, tidak merespon saat dirangsang nyeri. Perawat melakukan pemeriksaan CAB. Nadi karotis teraba, terdengar suara gurgling pada jalan napas. Apa tindakan yang dilakukan perawat ?
a.       Melakukan pemasangan OPA
b.      Melakukan pemasangan NPA
c.       Melakukan helmich manuver
d.      Melakukan suction
e.       Memberikan O2 4 L melalui nasal kanul

5.    Seorang laki-laki di Rawat di RS karena terjatuh dari tangga 3 bulan yang lalu. Sekarang pasien tidak bisa berjalan dan tidak bisa menggerakkan ekstremitas bawahnya. TD : 160/90 mmHg, RR 20 kali permenit, Nadi 78 kali permenit, suhu 37,3oC. Tindakan keperawatan mandiri yang dapat dilakukan perawat adalah
a.    Pemberian cairan IV
b.    Memandikan pasien’
c.    Memberikan ROM pada pasien
d.   Mengajarkan pasien untuk mnggunakan alat bantu mobilisasi
e.    Membantu pasien untuk memenuhi kebutuhannya

Tuesday, May 10, 2016

laporan Interdisipliner KKN TEMATIK 2016



BAB I

PENDAHULUAN

A.        Latar Belakang
Kuliah Kerja Nyata merupakan salah satu kegiatan dalam pendidikan tinggi yang diselenggarakan berdasarkan UUD 1945 dan Undang-Undang nomor 32 tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan Atas Peraturan Pemerintah nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan juncto Undang-Undang Republik Indonesia nomor 12 tahun 2012 tentang pendidikan tinggi.  
Pendidikan, pada dasarnya merupakan proses pendewasaan dan pemandirian manusia secara sistematis, agar siap menjalani kehidupan secara bertanggung jawab. Menjalani kehidupan secara bertanggung jawab berarti berani mengambil keputusan yang bijaksana sekaligus berani menanggung segala konsekuensi yang ditimbulkan.
Demi cita-cita yang mulia itu, pendidikan di perguruan tinggi dilaksanakan dengan cara membekali dan mengembangkan religiusitas, kecakapan, keterampilan, kepekaan dan kecintaan mahasiswa terhadap pemuliaan kehidupan umat manusia pada umumnya dan masyarakat Indonesia pada khususnya. Pembekalan dan pengembangan hal-hal tersebut terangkum dalam tridarma perguruan tinggi yaitu pendidikan dan pengajaran, penelitian dan pengembangan, serta pengabdian kepada masyarakat. Ketiga aspek dalam tridarma perguruan tinggi tersebut dilaksanakan dengan proporsi yang seimbang, harmonis dan terpadu dengan harapan agar kelak para lulusan perguruan tinggi dapat menjadi manusia yang berilmu pengetahuan, memadai dalam bidang masing-masing, mampu melakukan penelitian, dan bersedia mengabdikan diri demi kemaslahatan umat manusia pada umumnya dan masyarakat Indonesia pada khususnya. Untuk mempraktekkan ilmu dan menerapkan hasil penelitian yang dilakukan oleh civitas akademika maka perlu suatu media yang mendukung.

B.        Tujuan dan Sasaran
1.   Tujuan
Tujuan dari pelaksanaan dari KKN tematik adalah:
a.   Meningkatkan empati dan kepedulian mahasiswa.
b.   Melaksanakan terapan IPTEK kesehatan secara teamwork dan interdicipliner.
c.   Menanamkan nilai kepribadian:
·      Nasionalisme dan jiwa pancasila
·      Keuletan, etos kerja dan tanggung jawab
·      Kemandirian, kepemimpinan dan kewirausahaan.
d.   Meningkatkan daya saing nasional
e.   Menanamkan jiwa peneliti
·      Eksploratif dan analisis
·      Mendorong learning community dan learning society
2 . Sasaran
Pada dasarnya kegiatan KKN Terpadu diarahkan kepada 3 sasaran,Yaitu:
a.   Mahasiswa
1.   Memperdalam pengertian,penghayatan,dan pengalaman mahasiswa tentang:
a.  Cara berpikir dan bekerja interdisipliner dan lintas sektoral dalam melaksanakan program kesehatan
b.  Kegunaan hasil pendidikan dan penelitian bagi pembangunan pada umumnya dan pembangunan kesehatanm di pedesaan.
c.  Kesulitan yang dihadapi masyarakat dalm bidang kesehatan serta keseluruhan kontek masalah pembangunan kesehatan masyarakat.
2.   Mendewasakan alam pikiran mahasiswa dalam setiap penelaahan dan pemecahan masalah kesehatan yang ada di masyarakat secara praktis alamiah.
3.   Membentuk sikap dan rasa cinta, kepedulian sosial, dan tanggung jawab mahasiswa terhadap masalah kesehatan masyarakat.
4.   Memberikan keterampilan kepada mahasiswa untuk melaksanakan program-program pengembangan kesehatan dan pembangunan masyarakat.
5.   Membina mahasiswa agar menjadi seorang inovator, motivator, dan problem solver dalam bidang kesehatan masyarakat.
6.   Memberikan pengalaman dan keterampilan kepada mahasiswa sebagai kader pembangunan kesehatan masyarakat.

b.   Masyarakat dan pemerintah
1.   Memperoleh bantuan pikiran dan tenaga untuk merencakan serta melaksanakan program pembangunan kesehatan masyarakat.
2.   Meningkatkan kemampuan berfikir, bersikap dan bertindak dalam kemandirian bidang kesehatan.
3.   Memperoleh pembaharuan-pembaharuan yang diperlukan dalam pembangunan kesehatan.
4.   Membentuk kader-kader pembangunan kesehatan di masyarakat sehingga untuk mendukung Indonesia sehat.
c.   Intitusi Pendidikan
1.   Politeknik Kesehatan Kemenkes Pontianak dan jurusan lain terarah dalam mengembangkan ilmu dan pengetahuan kepada mahasiswa, dengan adanya umpan balik sehingga hasil integrasi mahasiswa dengan masyarakat. Dengan demikian, kurikulum akan dapat disesuaikan dengan tuntutan pembangunan. Tenaga pengajar memperoleh berbagai kasus yang dapat digunakan sebagai contoh dalam proses pendidikan.
2.   Terjalinnya kerja sama dan instansi pemerintah atau departemen lainnya dalam melaksanakan pembangunan dan pengembangan IPTEK kesehatan.
3.   Mengembangkan IPTEK kesehatan yang lebih bermanfaat dalam penglolaan dan peyelesaian berbagai masalah pembangunan kesehatan.


BAB II

GAMBARAN DUSUN

A.        Letak Geografi dan Iklim       

Dusun Rasau Kota yang merupakan salah satu dusun yang berada di Desa Rasau Jaya Umum. Dusun Rasau Jaya Umum terdiri dari 6 RT, yaitu RT 17, 18 19, 20, 21 dan 34. Dusun Rasau Kota ini memiliki jumlah kepala keluarga sebanyak 267 KK.

B.        Rekapitulasi Data

Tabel. 1 Distribusi Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin
NO
JENIS KELAMIN
JUMLAH
%
1
LAKI-LAKI
140
54,26
2
PEREMPUAN
118
45,74
TOTAL
258
100

Berdasarkan tabel di atas dari 65 KK yang diambil datanya,  jenis kelamin laki-laki yang terdapat di Dusun Rasau Kota adalah sebanyak 140 orang dengan presentase 54,26 % sedangkan jumlah perempuan pada dusun ini adalah sebanyak 118 orang dengan presentase 45,74%. Jadi jumlah keseluruhan jumlah warga yang sudah terdata pada Dusun Rasau Kota adalah sebanyak 258 orang.


Tabel. 2 Distribusi Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan
NO
TINGKAT PENDIDIKAN
L
P
JUMLAH
%
1
BELUM SEKOLAH
19
10
29
11,24
2
TIDAK SEKOLAH
20
20
40
15,50
3
TK
0
0
0
0,00
4
SD
47
37
84
32,56
5
SMP
16
26
42
16,28
6
SMA
34
22
56
21,71
7
PERGURUAN TINGGI
4
3
7
2,71
JUMLAH
140
118
258
100

Berdasarkan tabel di atas terlihat bahwa sebagian besar penduduk berpendidikan SD sebanyak 84 jiwa (32,56%), tidak sekolah sebanyak 40 jiwa (15,50%), berpendidikan SMP 42 jiwa (16,28%), belum sekolah sebanyak 29 jiwa(11,24%), yang berpendidikan SMA/SMK sebanyak 56 jiwa (21,71%), yang berpendidikan TK sebanyak 0 jiwa (0%), dan tingkat pendidikan perguruan tinggi sebanyak 7 jiwa (2,71%).

Tabel. 3 Distribusi Penduduk Menurut Mata Pencaharian
NO
MATA PENCAHARIAN
L
P
JUMLAH
%
1
PNS
4
0
4
1,55
2
BELUM/TIDAK BEKERJA
63
96
159
61,63
3
PENSIUNAN
0
1
1
0,39
4
SWASTA
73
21
94
36,43
JUMLAH
140
118
258
100

Berdasarkan tabel di atas mata pencaharian warga di Dusun Rasau Kota  sebagai pekerja swasta sebanyak 94 jiwa (36,43%), belum/tidak bekerja sebanyak 159 jiwa (61,63%), PNS sebanyak 4 jiwa (1,55%), dan pensiunan sebanyak 1 jiwa (0,39%).



Tabel. 4 Distribusi Penduduk Menurut Agama Yang Dianut
NO.
AGAMA YANG DIANUT
FREKUENSI
%
1
ISLAM
256
99,22
2
KRISTEN
2
0,78
3
KATOLIK
0
0,00
4
HINDU
0
0,00
5
BUDHA
0
0,00
6
KONGHUCU
0
0,00
JUMLAH
258
100

Berdasarkan tabel di atas sebagian besar penduduk beragama islam sebanyak 256 jiwa (99,22%), dan kristen sebanyak 2 jiwa (0,78%).

Tabel. 5 Distribusi Penduduk Berdasarkan Lansia Dalam Keluarga
NO
KELUHAN LANSIA
FREKUENSI
%
1
YA
6
100
2
TIDAK
0
0
JUMLAH
6
100

Berdasarkan tabel di atas jumlah lansia yang memiliki sebanyak 6 jiwa (100%), dan tidak ada lansia yang tidak memiliki keluhan.



Tabel. 6 Distribusi Penduduk Berdasarkan Penyakit Yang Diderita Lansia
NO
PENYAKIT YANG DIDERITA LANSIA
FREKUENSI
%
1
ASMA
0
0
2
TBC
2
33,33
3
HIPERTENSI
2
33,33
4
DM
0
0,00
5
REMATIK
1
16,67
6
KATARAK
0
0,00
7
DAN LAIN-LAIN
1
16,67
JUMLAH
6
100

Berdasarkan tabel di atas lansia yang menderita penyakit hipertensi sebanyak 2 jiwa (33,33%), TBC paru sebanyak 2 jiwa (33,33%), rematik sebanyak 2 jiwa (33,33%), dan penyakit lain sebanyak 1 jiwa (16,67%).

Tabel. 7 Distribusi Penduduk Berdasarkan Penanganan Penyakit Lansia
NO
PENANGANAN PENYAKIT LANSIA
FREKUENSI
%
1
SARANA KESEHATAN
6
100
2
NON MEDIS
0
0
3
DIOBATI SENDIRI
0
0
JUMLAH
6
100

Berdasarkan tabel di atas penanganan penyakit lansia dilakukan di sarana kesehatan sebanyak 6 jiwa (100%).

Tabel. 8 Distribusi Penduduk Berdasarkan Pemanfaatan Waktu Pada Lansia
NO
PEMANFAATAN WAKTU PADA LANSIA
FREKUENSI
%
1
BERKEBUN
3
50
2
REKREASI
0
0
3
SENAM
0
0
4
DAN LAIN-LAIN
3
50
JUMLAH
6
100
Berdasarkan tabel di atas pemanfaatan waktu pada lansia di dusun Rasau Kota digunakan untuk berkebuk sebanyak 3 jiwa (50%) dan yang lain-lain 50%



Tabel. 9 Distribusi Penduduk Berdasarkan Tempat Berobat Keluarga
NO
TEMPAT BEROBAT KELUARGA
FREKUENSI
%
1
PUSKESMAS
54
83,08
2
RUMAH SAKIT
0
0,00
3
DOKTER PRAKTEK SWASTA
8
12,31
4
BIDAN / PERAWAT
3
4,62
5
BALAI PENGOBATAN/POLIKLINIK
0
0,00
JUMLAH
65
100,00
Berdasarkan tabel di atas tempat berobat keluarga sebagian besar di puskesmas sebanyak 54 KK (83,08%), bidan/perawat sebanyak 3 KK (4,62%), dokter praktik swasta sebanyak 8 KK (12,31%).

Tabel. 10 Distribusi Penduduk Berdasarkan Kebiasaan Sebelum Berobat
NO
KEBIASAAN SEBELUM BEROBAT
FREKUENSI
%
1
BELI OBAT BEBAS
34
52,31
2
JAMU
8
12,31
3
TIDAK ADA
23
35,38
JUMLAH
65
100,00
Berdasarkan tabel di atas kebiasaan yang dilakukan penduduk berdasarkan kebiasaan sebelum berobat sebanyak 34 KK (52,31%) membeli obat bebas, 8 KK (12,31%) mengkonsumsi jamu, dan yang tidak memiliki kebiasaan sebelum berobat sebanyak 23 KK (35,38%).

Tabel. 11 Distribusi Penduduk Berdasarkan Sumber Pendanaan Kesehatan Keluarga
NO
SUMBER PENDANAAN KESEHATAN KELUARGA
FREKUENSI
%
1
ASKES
13
19,12
2
DANA SEHAT
0
0,00
3
JPS/ASKIN/JAMKESMAS
29
42,65
4
UMUM
26
38,24
JUMLAH
68
100
Berdasarkan tabel di atas berdasarkan sumber pendanaan kesehatan keluarga terdapat 29 KK (42,65%) yang menggunakan JPS/ASKIN/JAMKESMAS, 25 KK (38,24 %) dan 13 KK (19,12 % ) menggunakan ASKES.


Tabel. 12 Distribusi Penduduk Berdasarkan Penyakit Yang Diderita
 Dalam 6 Bulan
NO
PENYAKIT YANG DIDERITA DALAM 6 BULAN
FREKUENSI
%
1
BATUK PILEK
10
41,67
2
ASMA
12
50,00
3
TBC
2
8,33
4
TYPOID
0
0,00
5
REUMATIK
0
0,00
6
HIPERTENSI
0
0,00
7
LAIN-LAIN
0
0,00
8
TIDAK ADA
0
0,00
JUMLAH
24
100
Berdasarkan tabel di atas penyakit yang diderita dalam 6 bulan terakhir sebanyak 12 jiwa (50%) yang menderita Asma, yang menderita batuk pilek sebanyak 10 jiwa (41,67 %) dan yang menderita TBC sebanyak 2 jiwa (8,33%).

Tabel. 13 Distribusi Penduduk Berdasarkan Pasangan Usia Subur
NO
PASANGAN USIA SUBUR
FREKUENSI
%
1
ADA
29
55,77
2
TIDAK
23
44,23
JUMLAH
52
100

Berdasarkan tabel di atas jumlah pasangan usia subur sebanyak 29 jiwa (55,77%) dan pasangan yang tidak subur ada 23 jiwa (44,23%).

Tabel. 14 Distribusi Penduduk Berdasarkan Jenis Kontrasepsi
NO
JENIS KONTRASEPSI
FREKUENSI
%
1
IUD
0
0
2
PIL
19
44,19
3
SUNTIK
24
55,81
4
SUSUK
0
0
5
TUBEKTOMI
0
0
6
KALENDER
0
0
JUMLAH
43
100

Berdasarkan tabel di atas jumlah warga yang menggunakan kontrasepsi suntik sebanyak  24 jiwa ( 55,81 %) dan yang menggunakan pil sebanyak 19 jiwa (44,19 %).
Tabel. 15 Distribusi Jumlah Ibu Hamil
NO
JUMLAH IBU HAMIL
FREKUENSI
%
1
YA
3
10,34
2
TIDAK
26
89,66
JUMLAH
29
100
Berdasarkan tabel di atas jumlah ibu hamil sebanyak 3 jiwa (10.34 %) dan yang sedang tidak hamil sebanyak 26 jiwa (89,66 %)

Tabel. 16 Ditribusi Penduduk Berdasarkan Usia Kehamilan
NO.
USIA KEHAMILAN
FREKUENSI
%
1
TRIMESTER I
2
66,67
2
TRIMESTER II
0
0,00
3
TRIMESTER III
1
33,33
JUMLAH
3
100
Berdasarkan tabel di atas ibu hamil yang usia kehamilannya pada trimester I sebanyak 2 jiwa (66,67%) dan yang usia kehamilannya pada trimester III sebanyak 1 jiwa (33,33 %)

Tabel. 17 Distribusi Penduduk Berdasarkan jumlah Kehamilan
NO.
KEHAMILAN KEBERAPA
FREKUENSI
%
1
I
1
50
2
II
0
0
3
III
0
0
4
LEBIH DARI III
1
50
JUMLAH
2
100

Berdasarkan tabel di atas ibu yang sedang hamil anak  pertama sebanyak 1 orang (50 %) dan ibu 1 jiwa (50%) ibu yang sedang hamil anak yang lebih dari III.
Tabel. 18 Distribusi Penduduk Berdasarkan Usia Ibu Hamil
NO
USIA IBU HAMIL
FREKUENSI
%
1
25 - 35 TAHUN
3
100
2
DI ATAS 35 TAHUN
0
0
JUMLAH
3
100
Berdasarkan tabel di atas ibu yang hamil pada usia 25 - 35 tahun sebanyak 2 orang (100 %).

Tabel. 19 Distribusi Penduduk Berdasarkan Jumlah
Pemeriksaan Kehamilan

NO
PEMERIKSAAN KEHAMILAN
FREKUENSI
%
1
2 KALI
2
66,67
2
4 KALI
1
33,33
JUMLAH
3
100
Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa jumlah ibu hamil yang memeriksakan kehamilannya sebanyak 2 kali ada 2 jiwa (66,67 %) dan yang memeriksakan kehamilannya sebnyak 4 kali ada 1 jiwa ( 33,33 %).

Tabel. 20 Distribusi Penduduk Berdasarkan Tempat Pemeriksaan Kehamilan
NO
TEMPAT PERIKSA
FREKUENSI
%
1
PUSKESMAS
3
100
2
BIDAN PRAKTEK
0
0
3
POSYANDU
0
0
4
LAINNYA
0
0
JUMLAH
3
100

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa terdapat 3 orang bumil (100 %) yang memeriksakan kehamilannya di Puskesmas.

Tabel. 21 Distribusi Data Ibu Hamil Yang Mendapatkan Imunisasi TT
NO
IMUNISASI TT
FREKUENSI
%
1
LENGKAP
2
66,67
2
TIDAK LENGKAP
1
33,33
JUMLAH
3
100

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa terdapat 2 orang (66,67 %) ibu hamil yang melakukan imunisasi lengkap TT dan 1 (33,33 %) orang ibu hamil yang imunisasi TT yang tidak lengkap.



Tabel. 22 Distribusi Ibu Hamil Berdasarkan Penyakit yang diderita
selama kehamilan
NO
PENYAKIT YANG DIDERITA
FREKUENSI
%
1
HIPOTENSI
0
0
2
ANEMIA
0
0
3
BENGKAK
1
100
4
MUAL MUNTAH
0
0
5
VARISES
0
0

DAN LAIN-LAIN
0
0
JUMLAH
1
100
Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa hanya ada 1 orang yang merasakan keluhan saat  kehamilan yaitu bengkak.

Tabel. 23 Distribusi Ibu Menyusui
NO
JUMLAH IBU MENYUSUI
FREKUENSI
%
1
YA
2
15,38
2
TIDAK
11
84,62

JUMLAH
13
100

Berdasarkan tabel di atas terdapat 2 ibu (15,38%) yang menyusui dan 11 orang (84,62%) ibu yang tidak menyusui.

Tabel. 24 Distribusi Ibu Menyusui Berdasarkan Waktu Ibu Menyusui
NO
WAKTU IBU MENYUSUI
FREKUENSI
%
1
KURANG DARI 1 BULAN
0
0
2
1-6 BULAN
3
75
3
7-12 BULAN
0
0
4
LEBIH DARI 12 BULAN
1
25
JUMLAH
4
100
Berdasarkan tabel di atas 3 orang ibu menyusui anaknya dari usia 1-6 bulan dan 1 orang ibu menyusui  hingga usia 7-12 bulan. 



Tabel. 25 Distribusi Jumlah Balita
NO
JUMLAH BALITA
FREKUENSI
%
1
TERGOLONG BALITA
12
75
2
TIDAK TERGOLONG BALITA
4
25
JUMLAH
16
100
Berdasarkan tabel di atas jumlah penduduk yang tergolong balita sebanyak 12 orang (75 %) dan yang tidak tergolong balita ada 4 orang (25 %).

Tabel. 26 Distribusi Penduduk Berdasarkan Kebiasaan Ke Posyandu
NO
KEBIASAAN KE POSYANDU
FREKUENSI
%
1
KE POSYANDU
16
66,67
2
TIDAK KE POSYANDU
8
33,33
JUMLAH
24
100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 16 orang ( 66,67 %) Ibu rajin membawa anaknya ke posyandu dan 8 Ibu (33,33 %) tidak ke Posyandu.

Tabel. 27 Distribusi Penduduk Berdasarkan Kebiasaan Merokok
NO
BALITA YANG MENDAPAT IMUNISASI
FREKUENSI
%
1
LENGKAP
11
64,71
2
BELUM LENGKAP
2
11,76
3
TIDAK LENGKAP
4
23,53
JUMLAH
17
100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 11 Balita mendapat imunisasi lengkap, 2 balita belum medapat imunisasi yang lengkap dan 4 balita yang tidak lengkap.

Tabel. 28 Distribusi Penduduk Berdasarkan Kepemilikan KMS
NO
KEPEMILIKAN KMS
FREKUENSI
%
1
YA
11
100
2
TIDAK
0
0
JUMLAH
11
100
Berdasarkan tabel di atas semua balita memiliki KMS.


Tabel. 29 Distribusi Penduduk Berdasarkan Hasil Penimbangan KMS
NO
HASIL PENIMBANGAN KMS
FREKUENSI
%
1
HIJAU
6
46,15
2
DI ATAS HIJAU KUNING
5
38,46
3
DI BAWAH TITIK-TITIK
0
0,00
4
DI BAWAH GARIS MERAH
2
15,38
JUMLAH
13
100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 6 Balita hasil penimbangannya berada di garis hijau, 5 balita berada di di atas hijua kuning, 2 balita berada dibawah garis merah.

Tabel. 30 Distribusi Penduduk Berdasarkan Kegiatan Remaja .
NO
KEGIATAN REMAJA
FREKUENSI
%
1
KEAGAMAAN
0
0
2
KARANG TARUNA
0
0
3
OLAHRAGA
8
66,67
4
LAIN-LAIN
4
33,33
JUMLAH
12
100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 8 orang (66,67%) remaja melakukan kegiatan olahraga, dan 4 orang  (33,33%) melakukan kegiatan lain-lain.

Tabel. 31 Distribusi Penduduk Berdasarkan Penggunaan Waktu Luang
NO
PENGGUNAAN WAKTU LUANG
FREKUENSI
%
1
MUSIK
0
0
2
OLAHRAGA
10
55,56
3
REKREASI
1
5,56
4
KEAGAMAAN
7
38,89
JUMLAH
18
100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 10 orang (55,56%) waktu luang digunakan untuk berolahraga, 1 orang (5,56%) waktu luang di  kurang dalamgunakan untuk rekreasi, dan 7 orang (38,89%) waktu luang digunakan untuk kegiatan keagamaan.

Tabel. 32 Distribusi Penduduk Berdasarkan Kebiasaan Remaja.
NO
KEBIASAAN REMAJA
FREKUENSI
%
1
MEROKOK
8
34,78
2
ALKOHOL
0
0,00
3
TIDAK ADA
15
65,22
4
LAIN-LAIN
0
0,00
JUMLAH
23
100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 8 orang (34,78%) memiliki kebiasaan merokok, dan 15 orang (65,22%) tidak ada memiliki kebiasaan.

Tabel. 33 Distribusi Penduduk Berdasarkan Tipe Rumah
NO.
TIPE RUMAH
FREKUENSI
%
1
PERMANEN
23
37,70
2
SEMI PERMANEN
33
54,10
3
TIDAK PERMANEN
5
8,20
JUMLAH
61
100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 23 KK (37,70%) memiliki tipe rumah permanen, 33 KK (54,10%) memiliki tipe rumah semi permanen, dan 5 KK (8,20%) memiliki tipe rumah tidak permanen.

Tabel. 34 Distribusi Penduduk Berdasarkan Kepemilikan Rumah
NO
KEPEMILIKAN
FREKUENSI
%
1
MILIK SENDIRI
57
93,44
2
NUMPANG
4
6,56
3
SEWA
0
0,00
JUMLAH
61
100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 57 KK (93,44%) memiliki rumah sendiri, dan 4 KK (6,56%) tidak memiliki rumah sendiri (numpang)

Tabel. 35 Distribusi Penduduk Berdasarkan Lantai
NO
LANTAI
FREKUENSI
%
1
TANAH
0
0,00
2
PAPAN
36
59,02
3
SEMEN
25
40,98
JUMLAH
61
100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 36 KK (59,02%) memiliki lantai papan, dan 25 KK (40,98%) memiliki lantai semen




Tabel. 36 Distribusi Penduduk Berdasarkan Jendela
NO
JENDELA
FREKUENSI
%
1
ADA
61
100
2
TIDAK ADA
0
0
JUMLAH
61
100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 61 KK (100%) memiliki jendela

Tabel 37 Distribusi Penduduk Berdasarkan Pencahayaan
NO
PENCAHAYAAN
FREKUENSI
%
1
TERANG
50
81,97
2
REMANG-REMANG
9
14,75
3
GELAP
2
3,28
JUMLAH
61
100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 50 KK (81,97%) memiliki pencahayaan terang, sebanyak 9 KK (14,75%) memiliki pencahayaan remang-remang, sebanyak 2 KK (3,28%) memiliki pencahayaan gelap.

Tabel 38 Distribusi Penduduk Berdasarkan Jarak Rumah Dengan Tetangga
NO
JARAK RUMAH DENGAN TETANGGA
FREKUENSI
%
1
BERSATU
0
0
2
DEKAT
31
50,82
3
TERPISAH
30
49,18
JUMLAH
61
100
Berdasarkan tabel diatas sebanyak 31 KK (50,82%) memiliki jarak rumah dengan tetangga dekat dan sebanyak 30 KK (49,18%) memiliki jarak rumah dengan tetagga terpisah.

Tabel 39 Distribusi Penduduk Berdasarkan Halaman Rumah
NO
HALAMAN RUMAH
FREKUENSI
%
1
ADA
54
88,52
2
TIDAK
7
11,48
JUMLAH
61
100
Berdasarkan tabel diatas sebanyak 54 KK (88,52%) memiliki halaman rumah dan 7 KK ( 11,48%) tidak memiliki halaman rumah. 



Tabel 40 Distribusi Penduduk Berdasarkan Pemanfaatan Halaman Rumah
NO
PEMANFAATAN HALAMAN RUMAH
FREKUENSI
%
1
KEBUN
18
29,51
2
KOLAM
0
0,00
3
KANDANG
0
0,00
4
TIDAK DIMANFAATKAN
43
70,49
JUMLAH
61
100,00
Berdasarkan tabel diatas sebanyak 18 KK (29,51%) pemanfaatan halaman rumah dijadikan kebun dan 43 KK (70,49%) halaman rumah tidak dimanfaatkan

Tabel 41 Distribusi Penduduk Berdasarkan Sumber Air Bersih
NO
SUMBER AIR BERSIH
FREKUENSI
%
1
PAM
16
24,62
2
SUMUR
15
26,20
3
AIR HUJAN
30
49,18
JUMLAH
61
100,00
Berdasarkan tabel diatas sebanyak 16 KK (24,62%) memiliki sumber air bersih dari PAM, 17 KK (26,20%) memiliki sumber air bersih dari sumur, dan 32 KK (49,18%) memiliki sumber air bersih dari air hujan.

Tabel 42 Distribusi Penduduk Berdasarkan Pengolahan Air Minum
NO
PENGOLAHAN AIR MINUM
FREKUENSI
%
1
DIMASAK
61
100
2
TIDAK DIMASAK
0
0
JUMLAH
61
100
Berdasarkan tabel diatas sebanyak 61 KK (100%) pengolahan air minum dengan cara dimasak

Tabel 43 Distribusi Penduduk Berdasarkan Sumber Air Untuk MCK
NO
SUMBER AIR UNTUK MCK
FREKUENSI
%
1
PAM
3
4,62
2
SUMUR
18
27,69
3
AIR SUNGAI
44
67,69
JUMLAH
65
100
Berdasarkan tabel diatas sebanyak 3 KK ( 4,62%) memiliki Sumber air untuk MCK menggunakan PAM, 18 KK (27,69%) memiliki sumber air untuk MCK menggunakan sumur dan 44 KK (67,69) memiliki sumber air untuk MCK menggunakan air sungai



Tabel 44 Distribusi Penduduk Berdasarkan Jarak Sumber Air Dengan Septic Tank
NO
JARAK SUMBER AIR DENGAN SEPTIC TANK
FREKUENSI
%
1
< 10 METER
35
74,47
2
> 10 METER
12
25,53
JUMLAH
47
100
Berdasarkan tabel diatas sebanyak 35 KK (74,47%) memiliki jarak sumber air dengan septic tank sejauh <10 12="" air="" dan="" dengan="" jarak="" kk="" memiliki="" meter="" sejauh="" septic="" sumber="" tank=""> 10 meter

Tabel 45 Distribusi Penduduk Berdasarkan Tempat Penampungan Air Sementara
NO
TEMPAT PENAMPUNGAN AIR SEMENTARA
FREKUENSI
%
1
BAK
19
28,79
2
EMBER
5
7,58
3
GENTONG
42
63,64
4
LAIN-LAIN
0
0,00
JUMLAH
66
100
Berdasarkan tabel di atas 19 KK (28,79%) memiliki penampungan air sementara berupa bak, 5 KK ( 7,58%) memiliki penampungan air sementara berupa ember, 42 KK ( 63,64%) memiliki penampungan air sementara berupa gentong.

Tabel 46 Distribusi Penduduk Berdasarkan Kondisi Penampungan Air
NO
KONDISI PENAMPUNGAN AIR
FREKUENSI
%
1
TERTUTUP
65
100
2
TERBUKA
0
0
JUMLAH
65
100
Berdasarkan tabel diatas 65 KK ( 100%) kondisi penampungan air dengan tertutup

Tabel 47 Distribusi Penduduk Berdasarkan Kondisi Air
NO
KONDISI AIR
FREKUENSI
%
1
BERWARNA
65
100
2
BERBAU
0
0
3
BERASA
0
0
4
TIDAK BERASA
0
0
JUMLAH
65
100
Berdasarkan tabel diatas 65 KK (100%) memiliki Kondisi air berwarna



Tabel 48 Distribusi Penduduk Berdasarkan Sistem Pembuangan Sampah
NO
SISTEM PEMBUANGAN SAMPAH
FREKUENSI
%
1
TEMPAT PEMBUANGAN UMUM
4
6,06
2
SUNGAI
5
7,58
3
TIMBUN
1
1,52
4
DIBAKAR
56
84,85
5
SEMBARANGAN TEMPAT
0
0,00
JUMLAH
66
100
Berdasarkan tabel diatas 4 KK (6,06%) memiliki tempat pembuangan umum, 5 KK (7,58%) memiliki sistem pembuangan sampah di sungai, 1 KK (1,52%) memiliki sistem pembuangan sampah di timbun, 56 KK (84,85%) memiliki sistem pembuangan sampah dibakar


Tabel 49 Distribusi Penduduk Berdasarkan Tempat Penampungan Sampah Sementara
NO
TEMPAT PENAMPUNGAN SAMPAH SEMENTARA
FREKUENSI
%
1
ADA
61
100
2
TIDAK ADA/SEMBARANGAN
0
0
JUMLAH
61
100
Berdasarkan tabel diatas sebanyak 58 KK (100%) memiliki tempat penampungan sampah sementara

Tabel 50 Distribusi Penduduk Berdasarkan Jarak Tempat Penampungan Sampah Dengan Rumah
NO
JARAK TEMPAT PENAMPUNGAN SAMPAH DENGAN RUMAH
FREKUENSI
%
1
< 5 METER
32
49,23
2
> 5 METER
33
50,77
JUMLAH
65
100
Berdasarkan tabel diatas sebanyak 32 KK (49,23%) memiliki jarak penampungan sampah dengan rumah < 5 meter dan 33 KK ( 50,77%) memiliki jarak penampungan sampah dengan rumah > 5 meter

Tabel 51 Distribusi Penduduk Berdasarkan Kebiasaan Keluarga BAB
NO
KEBIASAAN KELUARGA BAB
FREKUENSI
%
1
WC
61
100
2
SUNGAI
0
0
3
SEMBARANGAN TEMPAT
0
0
JUMLAH
61
100
Berdasarkan tabel diatas sebanyak 61 KK ( 100%) kebiasaan keluarga BAB menggunakan WC

Tabel 52 Distribusi Penduduk Berdasarkan Jenis Jamban
NO
JENIS JAMBAN
FREKUENSI
%
1
CEMPLUNG
21
32,31
2
PLENGSENGAN
0
0,00
3
LEHER ANGSA
44
67,69
JUMLAH
65
100
Berdasarkan tabel diatas sebanyak 21 KK (32,31%) memiliki jenis jamban cemplung, 44 KK ( 67,69 %) memiliki jenis jamban leher angsa

Tabel 53 Distribusi Penduduk Berdasarkan Sistem Pembuangan Air Limbah
NO
SISTEM PEMBUANGAN AIR LIMBAH
FREKUENSI
%
1
RESAPAN
22
33,33
2
SELOKAN
42
63,64
3
SEMBARANGAN TEMPAT
0
0,00
JUMLAH
66
100
Berdasarkan tabel diatas sebanyak 22 KK ( 33,33 %) sistem pembuangan air limbah menggunakan resapan, 42 KK (63,64%) sistem pembuangan air limbah menggunakan selokan

Tabel 54 Distribusi Penduduk Berdasarkan Kepemilikan Hewan Ternak
NO
KEPEMILIKAN HEWAN TERNAK
FREKUENSI
%
1
ADA
17
100
2
TIDAK ADA
0
0
JUMLAH
0
0
Berdasarkan tabel diatas sebanyak 17 KK (100%) memiliki hewan ternak

Tabel  55 Distribusi Penduduk Berdasarkan Letak Kandang
NO
LETAK KANDANG
FREKUENSI
%
1
DALAM RUMAH
0
0
2
LUAR RUMAH
17
100
JUMLAH
17
100
Berdasarkan tabel diatas sebanyak 17 K ( 100%) memiliki letak kandang di luar rumah

Tabel 56 Distribusi Penduduk Berdasarkan Kondisi Kandang
NO
KONDISI KANDANG
FREKUENSI
%
1
TERAWAT
17
100
2
TIDAK TERAWAT
0
0
JUMLAH
17
100
Berdasarkan tabel diatas sebanyak 17 KK ( 100%) memiliki kondisi kandang yang terawat

 BAB III
HASIL KEGIATAN

A.   Pertemuan dengan Tokoh Masyarakat
1.   Nama Kegiatan         : Pertemuan dengan Tokoh Masyarakat
2.   Tujuan Kegiatan        : Perkenalan dan permohonan izin dengan tokoh
 masyarakat setempat
3.   Sasaran Kegiatan     : Kepala Dusun Rasau Kota dan Ketua RT 17, 18,
 19, 20, 21, 34
4.   Sifat Kegiatan           :Interdisiplin
5.   Waktu Kegiatan        : Senin, 11 April 2016
6.   Tahapan Kegiatan    :
a.    Perkenalan awal dengan tokoh masyarakat
b.    Menjelaskan maksud dan tujuan dalam perkenalan dan orientasi daerah cakupan pelaksanaan KKN.
c.    Penutup, menyampaikan salam.
7.   Hasil Kegiatan           : Mengenal dan mendapatkan informasi singkat
tentang wilayah RT cakupan dusun Rasau Kota.
8.   Evaluasi Kegiatan     : Berhasil

B.   Pengumpulan Data
1.   Nama Kegiatan         : Pengumpulan Data
2.   Tujuan                       :  untuk mendapatkan data dan mengetahui
masalah yang terjadi di Dusun Rasau Kota.
3.   Sasaran                    : Masyarakat Dusun Rasau Kota.
4.   Sifat                          : Interdispliner
5.   Waktu                       : Tanggal : 12 – 14 April 2016
6.   Tahapan Kegiatan    :
a.   Musyawarah kelompok
b.   Pemberitahuan kepada tokoh masyarakat (Kepala Desa, Kepala Dusun dan Ketua RT)
c.   Melakukan pendataan
7.   Hasil yang Diharapkan : mendapatkan data dan mengetahui masalah kesehatan yang terjadi di Dusun Rasau Kota.
8.   Evaluasi                    : Berhasil

C.   Pemeriksaan Kesehatan Gratis
1.   Nama Kegiatan         : Pemeriksaan Kesehatan Gratis
2.   Tujuan Kegiatan        : Memberikan pelayanan kesehatan gratis seperti
tensi, cek GDS, cek asam urat, konsultasi gizi, dan konsultasi kesehatan.
3.   Sasaran Kegiatan     : Seluruh Masyarakat di Dusun Rasau Kota
4.   Sifat Kegiatan           : Interdisiplin
5.   Waktu Kegiatan        : Senin, 19 April 2016
6.   Tahapan Kegiatan    :
a.    Sosialisasi Kegiatan pemeriksaan kesehatan gratis melalui kepala Dusun dan Ketua RT.
b.    Memberikan pelayanan pemeriksaan kesehatan gratis di posko kesehatan.
c.    Mengakhiri kegiatan dengan mengucapkan terimakasih.
7.   Hasil Kegiatan           : Masyarakat antusias dengan pemeriksaan
 kesehatan gratis.
8.   Evaluasi                    : berhasil


D.   Kerja Bakti
1.    Nama Kegiatan       : Kerja Bakti
2.    Tujuan                      : untuk meningkatkan silaturahmi dan
Membersihkan rumah ibadah yang ada di dusun Rasau Kota
3.    Sasaran Kegiatan    : Rumah Ibadah (Mesjid)
4.    Sifat Kegiatan          : Interdisiplin
5.    Waktu Kegiatan       : Selasa, 19 April 2016
6.    Tahapan Kegiatan   :
a.    Perijinan dengan Kepala Dusun, Ketua RT dan Pengurus Mesjid
b.    Persiapan
c.    Membersihkan Rumah Ibadah ( mesjid)
7.    Hasil Kegiatan         : rumah Ibadah di Dusun Rasau Kota telah
dibersihkan.
8.    Evaluasi                   : Berhasil

E.   Pendidkan Kesehatan Menyikat gigi
1.   Nama Kegiatan         : Pendidikan Kesehatan Menyikat Gigi
2.   Tujuan                       : agar murid mengerti dan menguasai cara
menyikat gigi  yang baik dan benar
3.   Sasaran kegiatan      : Siswa/i TPQ Nurul Islah Dusun Rasau Kota
4.   Sifat Kegiatan           : Interdidplin
5.   Waktu Kegiatan        :Rabu, 20 April 2016
6.   Tahapan Kegiatan    :
a.    Perkenalan ( Memperkenalkan anggota Kelompok,)
b.    Memberikan materi kepada siswa TPQ Nurul Islah
c.    Melakukan simulasi menyikat gigi yang baik dan benar.
7.   Hasil Kegiatan           : peserta mengikuti kegiatan dengan tenang
8.   Evaluasi                    : Berhasil

F.    Pendidikan Kesehatan Cuci Tangan
1.   Nama Kegiatan         : Pendidikan Kesehatan Cuci Tangan
2.   Tujuan                       : Meningkatkan kesadaran anak TPQ Nurul Islah
Dusun Rasau Kota mengenai pentingnya  mencuci tangan yang baik dan benar.
3.   Sasaran kegiatan      : Siswa/i TPQ Nurul Islah Dusun Rasau Kota
4.   Sifat Kegiatan           : Interdidplin
5.   Waktu Kegiatan        :Rabu, 20 April 2016
6.   Tahapan Kegiatan    :
a.    Perkenalan ( Memperkenalkan anggota Kelompok,)
b.    Memberikan materi kepada siswa TPQ Nurul Islah
c.    Melakukan simulasi mencuci tangan yang baik dan benar.
7.   Hasil Kegiatan           : peserta mengikuti kegiatan dengan tenang
8.   Evaluasi                    : Berhasil

G. Senam Sehat
1.   Nama Kegiatan         : Senam Sehat
2.   Tujuan Kegiatan        : Meningkatkan kesehatan Jasmani
3.   Sasaran Kegiatan     : Warga Dusun Rasau Kota
4.   Sifat Kegiatan           : Interdisiplin
5.   Waktu Kegiatan        : Kamis, 21 April 2016
6.   Tahapan Kegiatan    :
a.    Perijinan dengan Kepala Dusun Rasau Kota
b.    Persiapan Alat
c.    Pembukaan
d.    Pelaksanaan
e.    Pembagian Door Prize
f.     Penutup
7.   Hasil Kegiatan           : senam sehat diikuti lebih dari 20 jiwa
8.   Evaluasi                    : berhasil


BAB IV
PENUTUP


A.     Kesimpulan
Pendidikan, pada dasarnya merupakan proses pendewasaan dan pemandirian manusia secara sistematis, agar siap menjalani kehidupan secara bertanggung jawab. Menjalani kehidupan secara bertanggung jawab berarti berani mengambil keputusan yang bijaksana sekaligus berani menanggung segala konsekuensi yang ditimbulkan.
Demi cita-cita yang mulia itu, pendidikan di perguruan tinggi dilaksanakan dengan cara membekali dan mengembangkan religiusitas, kecakapan, keterampilan, kepekaan dan kecintaan mahasiswa terhadap pemuliaan kehidupan umat manusia pada umumnya dan masyarakat Indonesia pada khususnya. Pembekalan dan pengembangan hal-hal tersebut terangkum dalam tridarma perguruan tinggi yaitu pendidikan dan pengajaran, penelitian dan pengembangan, serta pengabdian kepada masyarakat.