Monday, December 2, 2013

Diet Hipertensi



KATA PENGANTAR


Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT karena atas berkat dan rahmat-Nya lah makalah ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya.  Adapaun masalah yang dibahas dalam makalah ini adalah mengenai “Diet Hipertensi  dalam memenuhi tugas mata kuliah ilmu gizi.
Kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Ns. Puspa Wardhani M.Kep selaku dosen mata kuliah ilmu gizi yang telah banyak membantu dalam terselesaikannya makalah ini. Selain itu, terselesaikannya makalah ini juga tidak lepas dari kerja sama penulis dan bantuan dari pihak lain. Untuk itu kami juga ingin menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu.
            Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih ada kekurangan. Untuk itu, kami  memohon  maaf  yang sebesar-besarnya. Kritik dan saran yang bersifat membangun  sangat  kami harapkan agar  untuk kedepannya kesalahan-kesalahan yang terjadi dalam penulisan makalah ini tidak terulang lagi.
            Semoga apa yang kami tulis pada makalah ini dapat bermanfaat bagi kami dan pembaca.



Singkawang, 13 November 2013


Penulis


DAFTAR ISI




BAB I PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang

Hipertensi merupakan peningkatan tekanan darah yang melebihi 140 untuk tekanan sistolik dan 90 untuk tekanan diastolik. Tekanan sistolik terjadi pada saat jantung menguncup sementara tekanan diastolik terjadi pada saat jantung mengembang.
Penyakit hipertensi lebih dikenal oleh orang awam dengan sebutan penyakit darah tinggi. Sebenarnya tekanan darah normal itu bervariasi pada masing-masing individu, tergantung pada usia dan kegiatannya sehari-hari. Tekanan darah akan cenderung tinggi bersama peningkatan usia. Stress, perasaan takut atau cemas cenderung membuat tekanan darah meningkat.
Hipertensi atau darah tinggi ini terjadi jika pembuluh darah mengalami gangguan yang mengakibatkan suplai oksigen dan nutrisi yang dibawa oleh darah terhambat sampai ke jaringan tubuh yang membutuhkannya.  Tubuh akan lebih sering merasa lapar,  yang mengakibatkan jantung harus  bekerja lebih cepat untuk memenuhi rasa lapar tersebut.  Bila reaksi tersebut berlangsung dalam waktu lama dan menetap,  maka timbulah gejala penyakit yang disebut tekanan darah tinggi.
Hipertensi biasa juga disebut dengan pembunuh gelap, karena merupakan penyakit yang mematikan, tanpa disertai gejala-gejalanya terlebih dahulu sebagai peringatan terhadap korbannya. Tanpa gejala apa-apa, hipertensi dapat mengakibatkan kematian. Di Asia Tenggara, 1,5 juta orang per tahun meninggal akibat hipertensi. Walaupun terkadang menimbulkan gejala, gejala tersebut dianggap sebagai gangguan biasa. Hal itu mengakibatkan korban dari penyakit hipertensi ini terlambat untuk menyadari akan datangnya penyakit.
Ancaman hipertensi terhadap kesehatan terus berlanjut. Hipertensi termasuk penyakit dengan angka kejadian yang cukup tinggi, dan jika dikaitkan dengan kematian dari hampir 14 ribu pria di Amerika meninggal akibat hipertensi setiap tahunnya. Tanpa pengobatan, hipertensi ikut berperan dalam kematian ribuan orang lain karena penyakit ikutannya yang lebih berbahaya, seperti stroke, serangan jantung, gagal jantung, dan gagal ginjal terminal.
Hipertensi membuka peluang 12 kali lebih besar bagi penderitanya untuk mengidap stroke, 6 kali lebih besar untuk serangan jantung, serta 5 kali lebih besar

kemungkinan meninggal karena gagal jantung dan berisiko besar mengidap gagal ginjal.
Mereka yang mengidap hipertensi dapat diselamatkan bila lebih awal memeriksakan diri dan selanjutnya melakukan upaya untuk mengendalikannya. Setelah terdiagnosa, penderita hipertensi perlu melakukan pemeriksaan rutin dan melakukan diet hipertensi untuk mengendalikan tekanan darah tersebut.
Untuk itu, penulis merasa sangat tertarik untuk mengetahui tentang diet hipertensi/diet rendah garam dalam pengendalian tekanan darah bagi penderita penyakit mematikan ini.

B.     Tujuan

1.      Tujuan Umum

Tujuan umum dari penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui lebih dalam mengenai diet hipertensi serta untuk memenuhi tugas makalah mata kuliah ilmu gizi.

2.      Tujuan Khusus

Tujuan khusus dari penulisan makalah ini untuk mengetahui apa itu hipertensi, cara diet hipertensi, gejala hipertensi dan cara mengatasi gejala hipertensi.

BAB II PEMBAHASAN


A.    Hipertensi

       1.  Pengertian

Hipertensi adalah suatu keadaan dimana tekanan darah meningkat melebihi batas normal. Batas tekanan darah normal bervariasi sesuai dengan usia. Berbagai  faktor dapat memicu terjadinya hipertensi, walaupun sebagian besar (90%) penyebab hipertensi tidak diketahui (hipertensi essential). Penyebab tekanan darah meningkat adalah peningkatan kecepatan denyut jantung, peningkatan resistensi (tahanan) dari pembuluh darah tepi dan peningkatan volume aliran darah. Faktor gizi yang sangat berhubungan dengan terjadinya hipertensi melalui beberapa mekanisme. Aterosklerosis merupakan penyebab utama terjadinya hipertensi yang berhubungan dengan diet seseorang, walaupun faktor usia juga berperan, karena pada usia lanjut (usila) pembuluh darah cenderung menjadi kaku dan elastisitasnya berkurang. Pembuluh yang mengalami sklerosis (aterosklerosis), resistensi dinding pembuluh darah tersebut akan meningkat. Hal ini akan memicu jantung untuk meningkatkan denyutnya agar aliran darah dapat mencapai seluruh bagian tubuh.
Definisi umum hipertensi adalah apabila tekanan sistolik adalah 140 mm Hg atau lebih, atau tekanan diastolik adalah 90 mm Hg atau lebih, atau pun kombinasi keduanya. Artinya, tekanan dalam pembuluh darah secara konsisten berada di atas normal. Hipertensi terjadi bila diameter arteri berkurang atau bila volume darah yang melalui arteri meningkat. Hipertensi sering merupakan gejala yang menyertai penyakit jantung, ginjal, dan ketidak seimbangan hormon.

       2. Gejala Hipertensi

Gejala hipertensi tidak sama pada setiap orang. Gejala umumnya adalah sakit kepala, mudah marah, telinga berdengung, mata berkunang-kunang, sukar tidur, sesak napas, dan pusing. Akan tetapi gejala yang khas adalah sakit kepala yang dirasakan ada di sekitar tengkuk dan muncul di pagi hari dan mulai menghilang seiring dengan tingginya matahari. Ciri khas lain adalah sakit kepala berupa pusing yang tidak berdenyut tetapi terasa berat dan tegang. Berdasarkan Laporan ke-6 dari Joint National Committee on Detection, Evaluation, and Treatment of High Blood Pressure

(JNC VI) hipertensi diklasifikasikan pada tahapan / tingkatan (stage) berdasarkan risiko perkembangan penyakit kardiovaskuler (CVD).

3.   Klasifikasi

Tabel klasifikasi tekanan darah pada usia dewasa (≥18 tahun)
Kategori
Tekanan Darah (mm Hg)
Sistolik

Diastolik
Optimal
<120
Dan
<80
Normal
<130
Dan
<85
Normal-tinggi
130 – 139
Atau
85 – 89
Hipertensi



Stage I
140 – 159
Atau
90 – 99
Stage 2
160 – 179
Atau
100 – 109
Stage 3
≥180
Atau
≥110

 Keterangan:
Tekanan sistolik: tekanan darah yang terjadi saat jantung berkontraksi.
Tekanan Diastolik: tekanan yang terjadi saat jantung relaksasi atau saat darah masuk ke  jantung.
              Kategori normal tinggi juga disertakan sebab mereka yang termasuk di sana tergolong berisiko tinggi terkena hipertensi primer dan penyakit kardiovaskuler. Hipertensi stage I (140 159 / 90 - 99 mm Hg) merupakan level yang paling tinggi prevalensinya pada orang dewasa. Dengan kata lain, kelompok ini adalah kelompok yang memiliki risiko infark pada myocardial (myocardial infarction) atau stroke. Tujuan klasifikasi adalah arbitrary karena setiap stage peningkatan tekanan datah adalah berhubungan dengan peningkatan insidensi CVD dan penyakit ginjal. Oleh sebab itu, normalisasi tekanan darah penting dilakukan bagi setiap stage hipertensi.






B.     Diet Hipertensi

                        Diet untuk penderita hipertensi biasanya disebut dengan “diet rendah garam”. Garam yang dimaksud adalah garam natrium yang terdapat di dalam garam dapur (NaCl), soda kue (NaHCO3), baking powder, natrium benzoat, dan vetsin (monosodium glutamat). Natrium merupakan kation utama dalam cairan ekstraseluler tubuh yang berfungsi menjaga keseimbangan cairan dan asam basa tubuh, serta berperan dalam transmisi saraf dan kontraksi otot. Makanan sehari-hari umumnya mengandung lebih banyak natrium daripada yang dibutuhkan tubuh.
Dalam kondisi normal, jumlah natrium yang dikeluarkan tubuh melalui urin sama dengan jumlah yang dikonsumsi, sehingga terdapat keseimbangan. WHO (1990) menganjurkan pembatasan konsumsi garam dapur hingga 6 gr per hari (ekuivalen dengan 2400 mg natrium). Asupan natrium yang berlebihan, terutama dalam bentuk NaCl, dapat menyebabkan gangguan keseimbangan cairan tubuh, sehingga menyebabkan  hipertensi.

1.      Tujuan Diet Rendah Garam (Hipertensi)

Adapun tujuan dari diet rendah garam ini adalah membantu menghilangkan retensi garam atau air dalam jaringan dan menurunkan tekanan darah pada hipertensi.

2.      Syarat-syarat Diet Rendah Garam (Hipertensi)

Diet rendah garam dapat dilakukan jika memenuhi syarat-syarat sebagai berikut:
a.    Cukup kalori, protein mineral dan vitamin
b.    Bentuk makanan disesuaikan dengan keadaan penyakit.
c.    Jumlah natrium yang diperbolehkan disesuaikan dengan berat atau tidaknya  retensi garam atau hipertensi.

3.      Macam Diet dan Indikasi Pemberian

Diet rendah garam diberikan kepada penderita dengan oedema atau hipertensi. Diet ini mengandung cukup zat-zat gizi. Sesuai dengan keadaan penyakit, dapat diberikan berbagai tingkat diet rendah garam, sebagai berikut :
a.    Diet rendah garam I (200 mg - 400 mg Na)
Pada diet rendah garam tingkat I dalam pemasakan tidak ditambahkan garam dapur. Menghindari bahan makanan yang mengandung natrium tinggi. Makanan seperti ini diberikan pada penderita hipertensi berat. Meskipun diet rendah garam dilakukan, kita harus tetap memperhatikan makanan yang dikonsumsi baik dari segi takaran atau ukuran dan nilai gizi makanan yang dikonsumsi.
Contoh menu :
Pagi :
Nasi 1 gelas belimbing (70 gr)
Telur 1 butir (50 gr)
Sayuran ½ gelas belimbing (50 gr)
Minyak ½ sendok  makan (5 gr)
Gula pasir 1 sendok makan (10 gr)
Siang dan Sore :
Nasi 2 gelas belimbing (140 gr)
Daging 2 potong (50 gr)
Sayuran ¼ gls (75 gr)
Buah 1 buah pisang (75 gr)
Minyak 1 sendok makan (10 gr)
b.    Diet rendah garam II (600 mg - 800 mg Na)
Dalam pengolahan makanannya boleh menggunakan ½ sendok teh garam dapur (2 gr) dan diet ini berlaku kepada pasien hipertensi yang tidak terlalu berat.
Contoh Menu :
Pagi :
Nasi,
Telur Dadar,
Tumis Kacang Panjang,
Sayur Lodeh,
Papaya
Siang :
Nasi,
Ikan Acar,
Telur,
Bacem,
Pisang
Sore :
Nasi,
Daging,
Tempe Kering,
Sayur
c.    Diet Garam Rendah III (1000 mg - 1200 mg Na)
Dalam pengolahan makananya boleh menggunakan garam 1 sendok teh
                      (4 gr) garam dapur dan diet ini diberikan pada pasien  hipertensi ringan.

4.      Cara Diet Rendah Garam

Cara diet rendah garam yang bisa anda lakukan untuk menjaga kadar garam yang sesuai dalam tubuh anda (menurut WHO yaitu 2400 mg natrium setiap harinya)  adalah sebagai berikut :
a.       Gunakan bahan makanan yang segar. Jauhi makanan yang diproses terlebih dahulu seperti sosis, makanan kaleng ataupun telor asin.
b.    Kurangi penggunaan garam, bumbu penyedap, terasi dan kecap saat memasak.
c.    Untuk mengganti rasa asin dalam masakan anda bisa menggunakan gula atau cuka pada masakan anda. Tomat segar pada sup, atau gunakan bumbu kare, bumbu gulai dan bumbu rawon. Anda juga bisa menggunakan bahan rempah lain sesuai selera anda seperti jahe, kunyit, belimbing wuluh dan sebagainya.
d.   Makan makanan anda selagi hangat agar aroma masakannya masih segar sehingga menutupi rasa asin yang kurang terasa.







A.    Golongan Bahan Makanan dan Jadwal Pemberian Makanan pada Penderita Hipertensi

1. Makanan yang boleh dan yang tidak boleh diberikan

GOLONGANG BAHAN MAKANAN
MAKANAN YANG BOLEH DIBERIKAN
MAKANAN YANG TIDAK BOLEH DIBERIKAN
Sumber hidrat arang
Beras, bulgur, kentang singkong, terigu, tapioca, hunkew, gula, makanan yang diolah dari bahan di atas tanpa garam dapur dan soda seperti : makaroni, mie, bihun, roti, biscuit, kue kering dan sebagainya.
Roti, biskuit, dan kue-kue yang dimasak dengan garam dapur dan soda.
Sumber protein hewani
Daging dan ikan maksimal 100gr sehari,telur maksimal satu butir sehari. Susu maksimal 200gr sehari.
Otak, ginjal, lidah sardine, keju, daging, ikan dan telur, serta yang diawetkan dengan garam dapur, seperti: daging asap, ham, bacon, dendeng abon, ikan asin, ikan kaleng, kornet, ebi, udang kering, telur asin, telur pindang dan sebagainya.
Sumber protein nabati
Semua jenis kacang-kacangan dan hasil yang diolah dan dimasak tanpa garam.
Keju kacang tanah dan semua kacang-kacangan yang hasilnya dimasak dengan garam dapur dan ikatan natrium lain.
Sayuran
Semua sayuran segar, sayuran yang diawetkan tanpa garam dapur, natrium benzoat dan soda.
Sayuran yang diawetkan dengan garam dapur dan ikatan natrium, seperti sayuran dalam kaleng, sawi asin, asinan, acar, dan sebagainya.
Buah-buahan
Semua buah-buahan segar, buah-buahan yang diawetkan tanpa garam dapur, dan natrium benzoate dan soda.
Buah-buahan yang diawetkan dengan garam dapur dan ikatn natrium lain.
Lemak
Minyak, margarine tanpa garam, mentega tanpa garam.
Margarine dan mentega biasa.
Bumbu-bumbu
Semua bumbu – bumbu segar dan kering yang tidak mengandung garam dapur dan ikatan natrium lain.
Garam dapur, baking powder, soda kue, vetsin, dan bumbu-bumbu yang mengandung garam dapur seperti kecap, terasi, saus tomat, petis, tauco.
Minuman
Teh, coklat, dan minuman botol ringan
Kopi

Keterangan :
Rasa makanan dapat dipertinggi dengan menggunakan bumbu –bumbu lain yang tidak mengandung natrium, misalnya gula, cuka, bawang merah, bawang putih, jahe, kunyit, laos, dan daun salam.

2 .  Jadwal Menu Untuk Penderita Hipertensi

Hari
Waktu

Pagi/jam 07.00
Jam 10.00
Siang /jam 12.00
Jam 16.00
Malam /jam 20.00
Ke1
Nasi goreng sayur
Sari buah segar
Nasi, bening ketimun
Buah pepaya
Nasi, laksa serabut ayam,
Ke2
Mi Hokian
Ketimus nangka
Nasi, sayur bubur, bakwan tahu
Jus mentimun
Nasi, tumis tahu,kentang
Ke3
Nasi goreng kunyit
Singkong manis
Nasi, sayur rica rodoh
Mix fruit juice
Nasi, tempe kukus cabai hijau.
Ke 4
Nasi, tempe pesmol
Talam ubi
Nasi, kangkung bumbu kare, pergedel jagung
Jus blimbing
Nasi, kukus telur bumbu semur
Ke 5
Orak arik bening soun
Talam nangka
Nasi, tumis ikan tongkol
Sari seledri campur
Nasi, tumis buncis wortel bintik











BAB III PENUTUP

A.    KESIMPULAN

Hipertensi adalah suatu keadaan dimana tekanan darah meningkat melebihi batas normal. Penyebab tekanan darah meningkat adalah peningkatan kecepatan denyut jantung, peningkatan resistensi (tahanan) dari pembuluh darah tepi dan peningkatan volume aliran darah.
                Gejala hipertensi umumnya adalah sakit kepala, mudah marah, telinga berdengung, mata berkunang-kuang, sukar tidur, sesak napas, dan pusing. Akan tetapi gejala yang khas adalah sakit kepala yang dirasakan ada di sekitar tengkuk dan muncul di pagi hari dan mulai menghilang seiring dengan tingginya matahari. Ciri khas lain adalah sakit kepala berupa pusing yang tidak berdenyut tetapi terasa berat dan tegang.
Penderita hipertensi dapat melakukan diet untuk memperbaiki kondisi kesehatannya atau menstabilkan tekanan darahnya. Diet untuk penderita hipertensi biasanya disebut dengan “diet rendah garam”. Garam yang dimaksud adalah garam natrium yang terdapat di dalam garam dapur (NaCl), soda kue (NaHCO3), baking powder, natrium benzoat, dan vetsin (monosodium glutamat). Tujuan dari diet “rendah garam” adalah membantu menghilangkan penumpukan garam dan air dalam jaringan tubuh dan menurunkan tekanan darah pada penderita hipertensi. Adapun syarat-syarat diet rendah garam yaitu ; Cukup kalori, protein mineral dan vitamin, bentuk makanan disesuaikan dengan keadaan penyakit, pengunaan natrium disesuaikan dengan berat atau tidaknya hipertensi.
Diet hipertensi terdiri dari tiga jenis, yaitu diet rendah garam I (200 mg - 400 mg Na) dimana pada diet ini dalam pemasakannya tidak ditambahkan garam dapur. Menghindari bahan makanan yang mengandung natrium tinggi. Makanan seperti ini diberikan pada penderita hipertensi berat. Diet rendah garam II (600 mg - 800 mg Na) dimana dalam pengolahan makanannya boleh menggunakan ½ sendok teh garam dapur (2 gr) dan diet ini berlaku kepada pasien hipertensi yang tidak terlalu berat. Dan diet garam rendah III (1000 mg - 1200 mg Na) dimana dalam pengolahan makananya boleh menggunakan garam 1 sendok teh (4 gr) garam dapur dan diet ini diberikan pada pasien  hipertensi ringan.
Cara diet rendah garam yang bisa anda lakukan untuk menjaga kadar garam yang sesuai dalam tubuh adalah dengan cara ; menggunakan bahan makanan yang

segar, kurangi penggunaan garam, bumbu penyedap, terasi dan kecap saat memasak, untuk mengganti rasa asin dalam masakan anda bisa menggunakan gula atau cuka pada masakan, serta makan makanan selagi hangat.
Makanan yang boleh diberikan bagi penderita hipertensi adalah sumber karbohidrat, seperti; Beras, bulgur, kentang singkong, terigu, tapioca, hunkew, gula, makanan yang diolah dari bahan di atas tanpa garam dapur dan soda seperti : makaroni, mie, bihun, roti, biscuit, kue kering dan sebagainya. Sumber protein hewani, seperti ; Daging dan ikan maksimal 100gr sehari,telur maksimal satu butir sehari. Susu maksimal 200gr sehari. Sumber protein nabati, seperti ; Semua jenis kacang-kacangan dan hasil yang diolah dan dimasak tanpa garam. Sayuran, seperti ; Semua sayuran segar, sayuran yang diawetkan tanpa garam dapur, natrium benzoat dan soda. Buah-buahan, seperti ; Semua buah-buahan segar, buah-buahan yang diawetkan tanpa garam dapur, dan natrium benzoate dan soda. Lemak, seperti ; Minyak, margarine tanpa garam, mentega tanpa garam. Dan minuman, seperti ; Teh, coklat, dan minuman botol ringan.
Makanan yang tidak boleh diberikan untuk penderita hipertensi adalah sumber karbohidrat, seperti; Roti, biskuit, dan kue-kue yang dimasak dengan garam dapur dan soda. Sumber protein hewani, seperti ; Otak, ginjal, lidah sardine, keju, daging, ikan dan telur, serta yang diawetkan dengan garam dapur, seperti: daging asap, ham, bacon, dendeng abon, ikan asin, ikan kaleng, kornet, ebi, udang kering, telur asin, telur pindang dan sebagainya. Sumber protein nabati, seperti ; Keju kacang tanah dan semua kacang-kacangan yang hasilnya dimasak dengan garam dapur dan ikatan natrium lain. Sayuran, seperti ; Sayuran yang diawetkan dengan garam dapur dan ikatan natrium, seperti sayuran dalam kaleng, sawi asin, asinan, acar, dan sebagainya. Buah-buahan, seperti ; Buah-buahan yang diawetkan dengan garam dapur dan ikatn natrium lain. Lemak, seperti ; Margarine dan mentega biasa.Dan minuman, seperti ; kopi.





DAFTAR PUSTAKA


Gunawan, Lany.  2001. Hipertensi Tekanan Darah Tinggi. Yogyakarta: Kanisius.

Ramayulis, Rita.  2010. Menu dan Resep untuk Penderita Hipertensi. Jakarta : penebar plus.

Hartono, Andry. 2006. Terapi Gizi dan Diet Rumah Sakit. Jakarta : EGC

Redaksi Agromedia. 2009. Solusi Sehat Mengatasi Hipertensi. Jakarat : Agromedia Pustaka.

http://www.scribd.com/doc/99977814/DIET-Rendah-Garam. Diakses tanggal 13 November 2013.