Tuesday, October 16, 2012

MENGGALI MINAT KUNJUNGAN MASYARAKAT TERHADAP OBJEK WISATA BATU BELIMBING DI WILAYAH SINGKAWANG TIMUR


KARYA TULIS TENTANG POTENSI WISATA DI KOTA SINGKAWANG

MENGGALI MINAT KUNJUNGAN MASYARAKAT TERHADAP OBJEK WISATA BATU BELIMBING DI WILAYAH SINGKAWANG TIMUR







DISUSUN OLEH :

WULAN BUDIARTI
NIS : 8273

SMA NEGERI 1 SINGKAWANG

BIODATA PENULIS

Nama                                       : Wulan Budiarti
NIS                                         : 8273
Tempat/Tanggal Lahir : Singkawang, 06-05-1995
Alamat Rumah                        : Jl. Selamat gg. Flamboyan no.16, BTN Bayangkara Ria, Kelurahan Sungai Garam Hilir, Kecamatan Singkawang Utara.
Alamat Sekolah                       : Jl. Pahlawan gg. Tama
Jenis Kelamin                          : Perempuan
Hobi                                        : Menonton TV, Jalan-jalan
No.HP/ Telepon Rumah          : 0081345774061
No.Telepon Sekolah                : (0562) 641111
















SURAT PERNYATAAN
Yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama                                      : wulan
Tempat dan tanggal lahir       : Singkawang, 1 Oktober 1994
Alamat                                                : Jl. Pahlawan No. 60, Singkawang
NIS                                           : 8006
dengan ini menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa karya tulis yang berjudul “ Tugu Khatulistiwa dari kacamataku” asli dan belum pernah dipublikasikan atau diikutkan pada lomba sejenis di lingkungan DISBUDPAR maupun di luar DISBUDPAR.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya. Apabila saya melanggar pernyataan di atas, maka saya bersedia menanggung segala resiko dan tindakan yang diambil panitia.
Singkawang,  Juni 2010


Mengetahui,


Kepala Sekolah

Helmi MK, M.Pd, S.Pd
NIP.19560405 197703 1 014 
Guru Pembimbing

Anang Taufik. K, S. Pd
NIP. 19790720 200502 1 003
Penulis

Susan
NIS. 8006




HALAMAN PENGESAHAN

KARYA TULIS INI DIBUAT UNTUK MENGIKUTI KEGIATAN LOMBA PENULISAN KARYA TULIS WISATA SEJARAH YANG DISELENGGARAKAN OLEH DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA PROVINSI KALIMANTAN BARAT.





Disahkan pada tanggal  30 Mei 2012


Kepala Sekolah
SMA Negeri 1 Singkawang                                       Guru Pembimbing :



Helmi. M.K, S.Pd, M.Pd                                           Anang Taufik Karunia, S.Pd
NIP. 19560405 197703 1 014                                                NIP. 19790720 200502 1 003








KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, karena atas segala rahmat dan hidayah-Nya, penulis dapat menyelesaikan karya tulis sederhana yang berjudul “Menggali Minat Kunjungan Masyarakat Terhadap Objek Wisata Batu Belimbing di Wilayah Singkawang Timur” ini dengan tepat waktu.
Karya tulis ini mencoba untuk menggali potensi pariwisata dari keunikan dan keindahan batu belimbing yang berada di wilayah Singkawang Timur.
Selanjutnya penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang mendukung terwujudnya makalah ini. Terima kasih juga penulis ucapkan kepada :
1.      Bp Helmi. M.K, S.Pd, M.Pd selaku Kepala SMA Negeri 1 Singkawang yang telah memberi fasilitas dan dorongan sehingga terselesaikannya karya tulis ini.
2.      Bapak Anang Taufik Karunia, S.Pd selaku guru pembimbing mata pelajaran sejarah,yang telah mengarahkan dan memberikan petunjuk serta kritik dan saran yang sangat membangun kepada penulis demi terwujudnya karya tulis ini.
3.       Semua pihak yang membantu dan mendukung terselesaikannya karya tulis ini.
Penulis menyadari dalam penulisan karya tulis ini masih terdapat banyak kesalahan dan kekurangannya, untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar dapat menghasilkan karya tuli syang lebih baik lagi ke depannya.
Semoga karya tulis ini berguna bagi penulis, pembaca maupun pihak lain yang memanfaatkannya.

Singkawang,     Mei 2012

Penulis
DAFTAR ISI
Kata Pengantar                                                                                                                    iv
Daftar Isi                                                                                                                               v
Bab 1 Pendahuluan                                                                                                               1
1.1 Latar Belakang                                                                                                    1
1.2 Rumusan Masalah                                                                                               2
1.3 Tujuan Penelitian                                                                                                2
1.4 Manfaat Penelitian                                                                                              2
1.5 Waktu dan Tempat Pelaksanaan Penelitian                                                        3
1.6 Landasan Teori                                                                                                   3

Bab 2 Pembahasan                                                                                                                5
2.1 Asal Mula Munculnya Batu Belimbing                                                              5
2.2 Cara Menarik Wisatawan Agar Berkunjung ke Batu Belimbing                        6
Bab 3 Penutup                                                                                                                      9
3.1 Kesimpulan                                                                                                         9
3.2 Saran                                                                                                                   9
Daftar Pustaka                                                                                                                    10
Lampiran -Lampiran                                                                                                           11





BAB I
PENDAHULUAN
1.1        Latar Belakang
Singkawang adalah sebuah kota madya di Kalimantan Barat yang hanya sekitar 3 jam perjalanan dari Pontianak. Akses menuju Singkawang relatif mudah, tidak hanya tersedia berbagai kendaraan umum dari Pontianak, tapi jalanannya juga mulus.   Singkawang semula merupakan persinggahan pedagang dan penambang emas dari Monterado, yang lama kelamaan berkembang menjadi permukiman.
Memasuki Singkawang ciri-ciri kota ini mulai terlihat seperti; Ruko (rumah toko) disepanjang  pinggir jalan yang merupakan ciri khas warga keturunan Tionghoa, Klenteng berwarna mencolok, bangunan tua khas Cina dan deburan ombak yang berasal dari objek wisata pantai.
Kota Singkawang didominasi oleh warga keturunan Tionghoa. Sehingga kota ini dijuluki Kota Amoy dan memiliki banyak kelenteng sehingga dijuluki Kota Seribu Kuil atau Kota 1000 Klenteng.
Selain itu, Kota Singkawang juga menjadi andalan wisata Provinsi Kalimantan Barat. Hal ini dikarenakan Singkawang memiliki beberapa objek wisata yang cukup terkenal. Diantaranya adalah Palm Beach,Pulau Simping, Rindu Alam, Sinka Island Park, Taman Pasir Panjang Indah, Taman Bukit Bougenville, Wisata Alam Hangmoy, Taman Rekreasi Chidayu, Taman Burung, Taman Rekreasi Teratai Indah dan masih banyak yang lainnya .Ikon Kota Singkawang sebagai tempat tujuan wisata di Kalimantan Barat menyebabkan kota ini selalu dikunjungi wisatawan. Tercatat tidak kurang dari 484 ribu wisatawan berkunjung ke objek wisata di Kota Singkawang pada tahun 2010.
Namun, dari sekian banyak objek wisata yang terkenal, Singkawang masih memiliki banyak tempat-tempat yang berpotensi untuk di jadikan tempat wisata namun belum diketahui orang banyak, bahkan penduduk asli kota Singkawang. Salah satunya adalah Bongkahan batu yang unik karena proses alam,yaitu bentuk batu menyerupai buah belimbing, masyarakat setempat menyebutnya batu bergantung karena letaknya seperti terapung diatas air.
Berdasarkan latar belakang di atas, penulis merasa tertarik untuk melakukan penelitian mengenai sejarah singkat asal mula batu belimbing yang terletak di daerah Pajintan dengan jarak 8 km sebelah timur kota Singkawang.
1.2        Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka permasalahan yang akan peneliti angkat adalah:
             I.      Bagaimana asal mula munculnya batu belimbing ?
             II.   Bagaimana cara menarik wisatawan untuk berkunjung ke Batu Belimbing ?

1.3        Tujuan Penelitian
Tujuan dari karya tulis ini yaitu untuk mengetahui asal mula munculnya batu belimbing dan mengetahui cara-cara menarik wisatawan untuk berkunjung ke Batu Belimbing.

1.4        Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
 I.      Manfaat bagi masyarakat
Memberikan informasi tentang keberadaan Batu Belimbing beserta asal mula munculnya Batu Belimbing agar dapat menarik minat wisatawan yang akhirnya akan menambah pendapatan daerah setempat dan membukakan lapangan pekerjaan bagi masyarakat sekitar.


II.         Manfaat bagi penulis
Penelitian ini dapat memberikan pengalaman dalam melaksanakan dan menuliskan hasil penelitian dalam bentuk karya tulis sederhana.
III.            Manfaat bagi Pemerintah Daerah
Jika perencanaan yang ada pada penelitian ini dilaksanakan, maka secara otomatis akan menambah pendapatan daerah di daerah tersebut.

1.5        Waktu dan Tempat Pelaksanaan Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan mulai dari tanggal 18-28 Mei 2012. Bertempat di Kelurahan Nyarumkop, Kecamatan Pajintan, Singkawang Timur, Kota Singkawang, Kalimantan Barat.

1.6        Landasan Teori
1.6.1        James Huton (http://doddys.wordpress.com/2006/10/06/batuan-batuan-di-bumi-jenis-dan-terbentuknya/ )
Bagian luar bumi tertutupi oleh daratan dan lautan dimana bagian dari lautan lebih besar daripada bagian daratan. Akan tetapi karena daratan adalah bagian dari kulit bumi yang dapat kita amati langsung dengan dekat maka banyak hal-hal yang dapat pula kita ketahui dengan cepat dan jelas. Salah satu diantaranya adalah kenyataan bahwa daratan tersusun oleh beberapa jenis batuan yang berbeda satu sama lain. Dari jenisnya batuan-batuan tersebut dapat digolongkan menjadi 3 jenis golongan. Mereka adalah : batuan beku (igneous rocks), batuan sediment (sedimentary rocks), dan batuan metamorfosa/malihan (metamorphic rocks). Batuan-batuan tersebut berbeda-beda materi penyusunnya dan berbeda pula proses terbentuknya.
Proses-proses tersebut berlangsung sepanjang waktu baik di masa lampau maupun masa yang akan datang. Kejadian alam dan proses geologi yang berlangsung sekarang inilah yang memberikan gambaran apa yang telah terjadi di masa lampau seperti diungkapkan oleh ahli geologi “JAMES HUTTON” dengan teorinya “THE PRESENT IS THE KEY TO THE PAST”

1.6.2        Ketua Asosiasi Pramuwisata Kalimantan Barat, M. Tasuri
Selama ini upaya yang dilakukan pemerintah provinsi maupun daerah belum maksimal, terutama di bidang infrastruktur dan kebersihan. Upaya promosi juga belum dilakukan secara terpadu dengan melibatkan semua unsur, pemerintah, pengusaha swasta dan masyarakat. Kelemahan dalam upaya memajukan memajukan industri pariwisata di Kalimantan Barat, antara lain kurangnya pemahaman industri pariwisata itu sendiri dan kurangnya peran serta masyarakat dalam hal menjaga kebersihan dan kenyamanan bagi pengunjung. ( http://nasional.kompas.com )





BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Asal Mula Munculnya Batu Belimbing
            Batu Belimbing ini terletak di daerah Pajintan dengan jarak 8 km sebelah timur kota Singkawang. Lokasinya berada di kaki gunung poteng, tepatnya di ujung sebuah gang di seberang Kantor Camat Singkawang Timur.
Menurut ceritanya, sekitar abad ke-13 sampai ke-14, sebuah bahtera terlihat muncul deras di tengah Laut Cina Selatan. Bahtera itu konon ditumpangi oleh para bangsawan dari Kerajaan Majapahit berikut sejumlah pengawalnya. Para bangsawan ini ingin mendirikan sebuah kerajaan di pesisir Utara Kalimantan Barat (cikal bakal Kerajaan Sambas Pra Islam). Ombak terus mengalun dan akhirnya menghempas dinding bahtera. Perlahan tetapi pasti, mereka kian mendekati pantai.
Malam itu langit cerah, selaksa bintang bertaburan di angkasa. Rembulan pucat pun tak malu-malu menampakkan wajahnya. Keindahan alam begitu memukau seluruh penumpang bahtera. Mereka menjadi larut. Namun, suasana itu tak berlangsung lama. Tiba-tiba, nun jauh di atas sana, seberkas cahaya menyilaukan terlihat melesat. Cahaya itu terus turun dengan kecepatan tinggi. Seluruh penumpang memandangnya tanpa berkedip sampai akhirnya cahaya itu mendarat di sebuah tempat di daratan dan menimbulkan ledakan.
Pemimpin rombongan kemudian memerintahkan agar bahtera segera berlabuh. Mereka penasaran dan ingin melihat langsung gerangan apa yang baru saja jatuh dari langit itu. Setelah sekian lama mencari, akhirnya mereka menemukan satu bongkahan batu berukuran sebesar rumah yang tergeletak di kaki bukit. Disekitarnya tampak serpihan-serpihan batu yang berserakan. Sementara di puncak bukit itu, terlihat bekas- bekas benturan.
Para penumpang bahtera seakan tak percaya dengan apa yang dilihatnya. Mereka pun percaya, batu yang berasal dari luar angkasa itu tentu memiliki kekuatan supranatural yang tinggi cerminan kekuasaan Yang Maha Kuasa. Sejak saat itu, lokasi di mana batu tersebut berada, dijadikan sebagai tempat pemujaan. Mereka yakin, ada beberapa bidadari yang menjaga batu itu. Bahkan, setiap raja (Sambas Pra Islam) yang akan dinobatkan, terlebih dahulu harus bertapa di tempat tersebut selama beberapa waktu.
2.2              Cara Menarik Wisatawan agar Mengunjungi Batu Belimbing
Di Kecamatan Pajintan, Singkawang Timur, Kalimantan Barat, hamparan lahan yang dapat dimanfaatkan untuk pengembangan agroekowisata di wilayah ini adalah seluas kurang lebih 53 hektar.Adapun lahan yang merupakan milik Pemerintah Kota Singkawang, luasnya sekitar 7 hektar.
Lokasi ini disebut batu belimbing, lantaran terdapat bongkahan batu yang unik karena proses alam akhirnya bentuk batu menyerupai buah belimbing. Masyarakat setempat juga menyebutnya batu bergantung karena letaknya seperti terapung di atas air.
Potensi wisata ini menawarkan pemandangan alam yang masih asri dan alami dengan udara yang segar. Selain kita dapat menyaksikan keunikan lekukan-lekukan batu belimbing kita juga dapat menikmati barisan pegunungan cagar alam raya passi. Dengan kondisi wilayah yang ditutupi vegetasi tanaman karet dan tanaman campuran seperti durian, rambutan, kelapa serta hutan campuran.
Sayangnya, potensi wisata ini belum terlalu dikenal oleh masyarakat luas. Hal ini kemungkinan besar dikarenakan kurangnya promosi terhadap tempat tersebut dan tidak terlalu banyak hal yang menarik yang bisa dilakukan disana. Promosi bisa dilakukan melalui internet, pamflet-pamflet, baliho atau masih banyak yang lainnya.
Sejauh ini, sudah ada 1 kolam renang dan beberapa pondok untuk tempat berteduh dan beberapa kolam yang dijadikan tempat budidaya ikan air tawar. Tapi, 1 kolam berenang tersebut telah dialih fungsikan menjadi tempat budidaya ikan karena kondisi kolam yang sudah tidak lagi terawat. Aliran listrik juga belum ada sehingga masyarakat sekitar masih menggunakan mesin yang menggunakan sumber  energi dari bensin. Akses jalan menuju ke Batu Belimbing sudah cukup baik tapi jalan ini belum bisa dilalui kendaraan roda empat karena ruas jalannya sangat sempit sehingga tidak memungkinkan untuk dilalui kendaraan roda empat.
Masih banyak hal yang perlu dibenahi untuk menarik wisatawan agar datang mengunjungi objek wisata batu belimbing ini, seperti perawatan fasilitas-fasilitas yang telah ada serta memperbaikinya. Juga perlu di bangun pagar disekeliling kawasan Batu Belimbing agar hanya ada satu jalan masuk ke kawasan ini karena  jika pengunjung mudah masuk dari beberapa pintu maka akan mengurangi efektivitas penjagaan keamanan karena sulitnya mengontrol pengunjung dan juga mengurangi pemdapatan. Selain itu, pemanfaatan lahan yang luas dengan menambah fasilitas yang ada juga diperlukan.
Dengan memperhatikan kondisi daerah sekitar yang cukup datar namun memiliki bukit kecil disekitarnya serta sumber air yang bersumber dari mata air yang ada di pegunungan di dekatnya membuat pengembangan potensi wisata di daerah ini cukup mudah.
Kita bisa memanfaatkan daerah yang datar sebagai tempat pembudidayaan ikan air tawar dengan menyatukan kolam-kolam ikan yang sudah ada menjadi satu dengan ukuran yang lebih besar agar terlihat seperti danau dengan sawung atau pondok-pondok kecil disekelilingnya.
Selain tempat budidaya ikan air tawar danau ini nantinya bisa dimanfaatkan sebagai kolam pemancingan. Atau bisa juga dimanfaatkan sebagai tempat rekreasi air seperti sepeda air dan balon air. Setelah lelah dengan rekreasi air dan memancing, pengunjung yang dimanjakan dengan suasana alam yang sejuk, segar dan alami serta jauh dari keramaian kota ini juga bisa menikmati makanan yang berasal dari ikan hasil memancing atau pun beraneka jenis menu makanan yang dapat memanjakan lidah pengunjung.
Untuk pengunjung yang berasal dari luar Kota Singkawang atau pengunjung yang berasal dari dalam Kota Singkawang namun memiliki keinginan untuk bermalam di sini atau pun hanya ingin sekedar menikmati suasana malam di daerah pegunungan kita bisa merencanakan untuk membangun penginapan dengan konsep seperti villa di atas bukit kecil yang ada di sekitar Batu Belimbing agar pengunjung dapat melihat keindahan barisan pegunungan dan keunikan Batu Belimbing dari tempat yang lebih tinggi pada sore hari sambil menikmati pemandangan matahari terbenam.
Beberapa pepohonan yang berukuran besar memungkinkan untuk dibangun tempat istirahat dengan konsep rumah pohon, itu kemungkinan besar dapat menjadi hal yang menarik karena di Kota Singkawang ini sendiri belum ada objek wisata yang menawarkan rumah pohon sebagai tempat istirahat.
Vegetasi tanaman karet dan tanaman campuran yang ada di kawasan Batu Belimbing tetap dipertahankan demi menjaga suhu udara, dan kesegaran daerah sekitar yang menjadi daya tarik tersendiri dari objek wisata ini. Selain itu, tanaman karet ini bisa dijadikan sarana pembelajaran yang menambah pengetahuan bagi pengunjung yang tidak mengetahui bagaimana bentuk tumbuhan karet dan cara mendapatkan karet dari pohonnya.
Lokasi Batu Belimbing yang berada di dekat hutan dan pegunungan memungkinkan lahan luas tersebut untuk dijadikan tempat perkemahan atau pun penelitian mengenai plasma nutfah yang ada disekitar Batu Belimbing yang hutannya terhubung langsung dengan cagar alam Raya-Passi. Namun untuk melakukan penelitian atau memasuki kawasan cagar alam ini tidak semudah yang dibayangkan tapi harus melalui ijin resmi dari KSDA yang mengelola kawasan cagar alam ini.
Yang tidak kalah pentingnya adalah sebaiknya tempat ini mengenalkan pada masyarakat luas mengenai hasil-hasil karya yang berasal dari Kota Singkawang,seperti batik TiDaYu, dan lain-lain. Selain itu barang-barang khas di Kota Singkawang juga bisa dikenalkan di daerah ini sebagai buah tangan (oleh-oleh).



BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Batu Belimbing memiliki potensi yang besar untuk menjadi aset pariwisata Kota Singkawang. Hanya saja, kurangnya promosi dan fasilitas serta pelayanan yang memadai menyebabkan rendahnya minat untuk berkunjung ke Batu Beliming. Oleh karena itu, masih banyak hal yang dilakukan untuk menarik minat pengunjung agar berkunjung ke Batu  Belimbing. Hal yang bisa dilakukan yaitu dengan memperbaiki dan merawat infrastruktur dan fasilitas yang ada lalu kemudian mulai mengadakan pembangunan yang memperhatikan lingkungan serta meningkatkan promosi mengenai daerah ini. Jika semua dilakukan dengan baik maka akan terjadi peningkatan pengunjung. Peningkatan ini akan membawa manfaat – manfaat bagi pengunjung maupun masyarakat di sekitarnya.


3.2 Saran
Perhatian pemerintah sangat diperlukan dalam pengembangan potensi wisata Batu Belimbing ini. Untuk melakukan suatu perubahan diperlukan kerja sama yang baik antara pemerintah Kota Singkawang dan pihak swasta. Jika kerja sama ini terjalin dengan baik maka masyarakat akan mengenal objek wisata Batu Belimbing dan secara otomatis akan  menambah jumlah pengunjung yang datang kesana. Pemasukan daerah akan bertambah dengan meningkatnya kunjungan ke Batu Belimbing ini. Tahap awal yang dilakukan yaitu perbaikan dan  perawatan fasilitas dan infrastruktur yang ada serta melakukan promosi mengenai daerah ini. Setelah itu barulah dilakukan pembangunan, mengingat pembangunan memerlukan modalyang sangat besar. Namun, secara perlahan objek wisata Batu Belimbing nantinya pasti akan dikenal dan menjadi salah satu tujuan wisata karena memiliki keunikan tersendiri yang tidak dimiliki daerah lain.

DAFTAR PUSTAKA

kanzmakhfiy.blogspot.com/2008/02/legenda-batu-belimbing.html
infopublik.kominfo.go.id/index.php?page=news&newsid=13156
















LAMPIRAN